BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan
matematika dalam kehidupan sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman dan
penalaran, serta untuk memecahkan suatu masalah dan menafsirkan solusi dari
permasalahan yang ada. Tanpa disadari ketika kita mempelajari matematika, kita
memiliki ketelitian dan kecermatan yang sangat baik karena nilai-nilai pada
matematika yang menggunakan nilai yang kompleks sehingga faktor ketelitian
sangat
diperlukan untuk menghitung suatu rumusan masalah.
Integral
merupakan suatu bagian dari matematika yang digunakan untuk menghitung suatu
luasan benda yang tak beraturan. Sama halnya seperti matematika, dalam mencari
solusi integral dibutuhkan ketelitian dalam menghitung rumusan integralnya. Perhitungan
integral dapat dilakukan dengan metode analitik/kalkulus dan menggunakan metode
numerik. Namun metode analitik hanya dapat memberikan solusi eksak sehingga
terkadang tidak dapat menyelesaikan solusi dari fungsi yang kompleks. Untuk
itu, perhitungan integral dengan metode numerik dilakukan untuk menyelesaikan solusi
tersebut.
Integral dapat diaplikasikan ke dalam
banyak hal. Dari yang sederhana, hingga aplikasi perhitungan yang sangat
kompleks. Kegunaan
integral dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali, diantaranya menentukan luas suatu bidang, menentukan volume benda putar, menentukan panjang busur dan sebagainya.
Integral tidak hanya dipergunakan di
matematika saja. Banyak
bidanglain
yang menggunakan integral, sepertiekonomi, fisika, biologi, teknik dan masih banyak lagi disiplin ilmu yang lain yang
mempergunakannya. Namun dalam
makalah ini yang akan dibahas adalah aplikasi intagral tentang luas suatu
daerah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud integral?
1.2.2
Apa saja rumus-rumus yang digunakan dalam integral?
1.2.3
Bagaimana penggunaan (aplikasi) integral dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
1.3.1
Menjelaskan definisi integral
1.3.2
Mengetahui rumus-rumus yang digunakan dalam integral
1.3.3
Memahami penggunaan (aplikasi) integral
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
Pengertian
Integral
Integral yang
biasa disebut juga “kalkulus integral” dapat digunakan untuk mencari luas suatu
daerah. Dalam kalkulus integral dapat diartikan sebagai operasi invers dari
turunan disebut juga anti turunan atau anti diferensial. Integral dilambangkan
oleh “ʃ” yang merupakan lambang untuk menyatakan kembali F(x) dari F’(x).
Suatu fungsi F disebut
anti turunan dari suatu fungsi f pada selang I, jika untuk setiap nilai x di
dalam I, berlaku F’(x) = f(fx).
Berdasarkan
pengertian bahwa integral adalah invers dari operasi pendiferensialan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut.
Apabila terdapat fungsi
F(x) yang dapat di diferensialkan pada interval I, sedemikian sehingga
, maka anti turunan dari
f(x) adalah F(x) + C dengan C konstanta sembarang.
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
1.2
Jenis-Jenis
Integral
1.2.1
Integral Tak Tentu
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
ʃ
f(x) dx = F(x) + C
Keterangan :
ʃ = operasi anti turunan atau lambang integral
C =
konstanta integrasi
f(x) = fungsi integran,
fungsi yang akan dicari anti turunannya
F(x) =
fungsi hasil integral
Ø
Integral Tak Tentu Fungsi Aljabar
Rumus-rumus integral tak tentu fungsi Aljabar :
1)
ʃ dx = x + c
2)
ʃ adx = ax + c
3)
ʃ axndx
=
xn+1 + C, C ≠ 1
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif)
4)
ʃ a f(x) dx = a ʃ f(x)
dx
5)
ʃ [ f(x) ± g(x) ]
dx = ʃ f(x) dx ± g(x) dx
Ø
Integral Tak Tentu Fungsi Trigonometri
Rumus-rumus integral tak
tentu fungsi trigonometri :
1)
ʃ cos x dx = sin x + c
2)
ʃ sin x dx = -
cos x + c
3)
ʃ tan x dx = - ln
ǀcos xǀ + c
4)
ʃ cos (ax + b) dx =
sin (ax + b)
+ c
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
5)
ʃ sin (ax + b) dx = -
cos (ax + b)
+ c
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif)
1.2.2
Integral Tertentu
Integral tertentu adalah integral yang memiliki batas. Jika f suatu
fungsi yang didefinsikan pad selang tutup (a,b) maka integral tentu (integral
Riemann) dari f dari a sampai b dinyatakan oleh :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif)
Jika limit itu ada, dengan f(x) disebut integran, a disebut batas bawah, b disebut batas atas, dan
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif)
Berikut sifat-sifat integral tertentu :
1)
f (x) dx = 0
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif)
2)
f (x) dx = -
f (x) dx
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.gif)
3)
k dx = k (b - a)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
4)
k f(x) dx
= k
f (x) dx
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
5)
[f (x) ± g (x)] dx =
f (x) dx ±
g (x) dx
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif)
6)
f (x) dx =
f (x) dx +
f (x) dx; a < b < c
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image022.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.gif)
7)
f (x) dx
g (x) dx; jika f (x) dx
≥ g (x) dx
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image026.gif)
8)
f (x) dx ≥ 0, jika f (x) ≥ 0
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif)
1.3 Aplikasi
Integral
1.3.1
Luas Daerah (Area Datar) dalam Sistem
Koordinat Cartesius
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif)
y = f(x)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image029.gif)
Gambar 1.1
Buat partisi P = {x0, x1, x2, ..., xn}
pada selang interval [a,b]. Selanjutnya, garis-garis x = xi, i = 1,
2, ..., n-1, membagi daerah tersebut menjadi n bagian. Luas daerah bagian ke-i
sama dengan f(xi*)Dix, xi* Î
[xi-l, x]. Jadi, apabila luas daerah tersebut
adalah A maka :
A @
S (P, f ) = ![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image031.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image031.gif)
Hal ini berarti, apabila ||P||
di buat sangat kecil mendekati 0 (yang berakibat n menjadi sangat besar) maka
S(P, f ) akan mendekati luas daerah
tersebut. Jadi,
A = ![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image033.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image033.gif)
Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam luas daerah
yaitu :
a.
Jika f(x)
kontinu pada a ≤ x ≤ b dan f(x) ≥ 0 pada interval tersebut maka luas daerah
yang dibatasi oleh f(x), x = a, x = b, dan sumbu X adalah
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image035.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image037.jpg)
b.
Jika f(x)
kontinu pada a ≤ x ≤ b dan f(x) ≤ 0 pada interval tersebut maka luas daerah
yang dibatasi oleh f(x), x = a, x = b, dan sumbu X adalah
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image039.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image041.jpg)
c.
Jika f(x) kontinu pada a ≤ x ≤ b dan bertukar tanda, maka luas daerah
yang dibatasi oleh f(x) ≤ 0, x = a, x = b, dan sumbu X sama dengan penjumlahan
luas masing-masing daerah. Misal pada gambar :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image043.jpg)
Maka : Luas = Luas I + Luas II + Luas III
Jadi,
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image045.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image045.gif)
d.
Luas
daerah yang dibatasi oleh grafik x = f(y), garis-garis y = a, y = b, dan sumbu
Y adalah :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image047.gif)
e.
Kalau
fungsi f(x) dan g(x) kontinu pada a ≤ x ≤ b, secara umum berlaku bahwa luas
daerah yang dibatasi oleh f(x) dan g(x), garis x = a serta x = b adalah :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image049.gif)
seperti tampak pada gambar berikut :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image050.jpg)
atau bila f(y) dan g(y) kontinu pada a ≤ y ≤ b, maka luas
daerah yang dibatasi oleh f(y), g(y), garis y = a, dan y = b, adalah :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image052.gif)
seperti tampak pada gambar berikut :
![]() |
Untuk menghitung luas suatu daerah bidang dengan integral,
secara umum bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Buat gambar daerah yang dimaksud, juga persegi panjang
pendekatannya dengan tebal ∆x (bila persegi panjang tegak / vertikal) atau ∆y
(bila persegi panjang mendatar / horizontal).
2. Tentukan luas persegi panjang pendekatan, tentukan batas
kiri / kanan (untuk yang tegak) atau batas bawah / atas (untuk yang mendatar).
Kemudian gunakan integral untuk menghitung jumlah luas persegi panjang tersebut
yang banyaknya dibuat menjadi ∞.
1.4 Contoh Aplikasi Integral Menghitung Luas Daerah
1. Hitung luas daerah yang dibatasi oleh parabola y = x2 – 4 dan
garis y = 3x.
Penyelesaian:
Untuk mencari
batasan atau titik potong antara kurva f(x) = y = x2 – 4 dan garis g(x)
= y = 3x.
kurva y =
x2 – 4 dipotongkan dengan garis y = 3x. Diperoleh,
y = y
Û x2 – 4 = 3x
Û x2 – 4 - 3x = 0
Û (x – 4)(x + 1) = 0
Û x = 4 dan x = -1
Untuk x =
4 ⇒ y = 42 – 4 ⇒ y = 12
Untuk x =
-1 ⇒ y = (-1)2 – 4 ⇒ y = -3
Sehingga diperoleh pasangan perpotongan kedua
kurva yaitu (4,12) dan (-1,-3).
Kemudian
tentukan titik puncak menggunakan rumus
, sehingga diperoleh,
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image056.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image058.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image060.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image062.gif)
Jadi,
diperoleh titik puncak kurva yaitu (0,-4).
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image063.gif)
(4,12)
x
y = x2 - 4
(-1,-3)
-4
Jika dilihat dari gambar, maka pada interval -1 ≤ x ≤ 4,
kurva garis terletak di atas kurva parabola yang berarti bahwa g(x) – f(x)
bernilai positif atau 3x – (x2 – 4) positif, sehingga luas daerah yang dibatasi
kedua kurva tersebut bisa langsung dihitung menggunakan :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image065.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image067.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image069.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image071.gif)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa luas daerah yang dibatasi
kurva y = x2 – 4 dan y = 3x adalah
satuan luas.
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image073.gif)
2.
Tentukan
luas daerah yang dibatasi oleh kurva y = x3 – 16x, sumbu x, garis x
= -2 dan garis x = 2.
Penyelesaian :
Gambar
kurva y = x3 – 16x, sumbu x, garis x = -2 dan garis x = 2.
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image074.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image075.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image076.gif)
Luas II 2
Diperoleh luas daerah yang diperoleh merupakan jumlahan dari luas daerah I
dan luas daerah II, yaitu :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image078.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image080.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image082.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image084.gif)
Jadi diperoleh, Luas total = luas I + luas II = 28 + 28 = 54 satuan luas.
3.
Tentukan luas daerah
yang berada di kurva astroida ![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image086.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image086.gif)
Penyelesaian:
Astroida
tersebut mempunyai persamaan parameter :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image088.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image089.gif)
b
-a a x
-b
Luas
area yang dicari adalah 4 kali luas area yang berada di kwadran 1. Jadi,
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image091.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image093.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image095.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image097.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image099.gif)
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image101.gif)
Jadi
diperoleh luas daerah tersebut adalah
satuan luas.
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image103.gif)
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam luas daerah
yaitu :
a.
Jika f(x)
kontinu pada a ≤ x ≤ b dan f(x) ≥ 0 pada interval tersebut maka luas daerah
yang dibatasi oleh f(x), x = a, x = b, dan sumbu X adalah
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image105.gif)
b.
Jika f(x)
kontinu pada a ≤ x ≤ b dan f(x) ≤ 0 pada interval tersebut maka luas daerah yang
dibatasi oleh f(x), x = a, x = b, dan sumbu X adalah
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image039.gif)
c.
Jika f(x)
kontinu pada a ≤ x ≤ b dan bertukar tanda, maka luas daerah yang dibatasi oleh
f(x) ≤ 0, x = a, x = b, dan sumbu X sama dengan penjumlahan luas masing-masing
daerah.
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image107.gif)
d.
Luas
daerah yang dibatasi oleh grafik x = f(y), garis-garis y = a, y = b, dan sumbu
Y adalah :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image047.gif)
e.
Kalau
fungsi f(x) dan g(x) kontinu pada a ≤ x ≤ b, secara umum berlaku bahwa luas
daerah yang dibatasi oleh f(x) dan g(x), garis x = a serta x = b adalah :
![](file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image049.gif)
3.2 Saran
Semoga makalah ini bisa menjadi salah satu bahan referensi dan
bisa menambah wawasan serta pengetahuan para pembaca tentang aplikasi integral
luas daerah khususnya dan integral pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fida.2009.Bahan Ajar Kalkulus Integral.Universitas
Muhammaditah Purworejo
Agung
Dwi Hermawan.2013. Makalah
Integral Serta Penerapannya Dalam Ekonomi Dan Teknik.Universitas Brawijaya
Malang
Supama,dkk.2002.Kalkulus
II.Universitas Gajah Mada Yogyakarta
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-123-BAB%20I.pdf
JTG Casino & Resort, Jackson, OK Jobs | JTHub
BalasHapusWelcome to JTG Casino 전라북도 출장마사지 & Resort, 군산 출장샵 Jackson, 평택 출장마사지 OK! Experience 1000 slots, 동해 출장마사지 60 table games and 100 casino promotions for fun! We have over 200 서울특별 출장샵 slot machines and