WIRAUSAHA
SUKSES
1.
Chairul Tanjung
a. Profil
Pribadi
Ayah : A.G. Tanjung
Ibunya : Halimah,
Anak Putri :
Indahsari Rahmat Dwiputra
Pekerjaan : Pemilik (CEO) utama CT Corp
Latar belakang pendidikan :
·
SMP Van Lith, Jakarta (1978)
·
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
b. Profil
Bisnis
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni
berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi
di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran
dan laboratorium
di bilangan Senen Raya, Jakarta
Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama
bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim,
mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan
berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu
pasang sepatu dari Italia.
Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul
memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri.
Kepiawaiannya membangun jaringan dan
sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke
konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia.
Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group.
Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo
sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding,
yakni Para Global Investindo
(bisnis keuangan), Para Inti Investindo
(media dan investasi) dan Para Inti Propertindo
(properti).
Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di
bidang finansial
antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega
Life, Para Multi Finance,
Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia,
Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di
bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung
propertindo, Para Bali Propertindo,
Batam Indah Investindo,
Mega Indah Propertindo.
Di bidang penyiaran
dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall.Mal
seluas 3 hektar
ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central
Business District pada 1999.[1]
Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak
perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40
persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding)
pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
c. Prestasi
dan Capaian Saati Ini
Pada 16
Mei 2014,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menunjuk Ketua Komite Ekonomi Nasional
(KEN) Chairul Tanjung sebagai Menko Perekonomian.
Ia menggantikan Hatta
Rajasa yang telah resmi mengundurkan
diri. "Saya telah mengambil kesimpulan untuk mengangkat saudara Chairul
Tanjung sebagai Menko Perekonomian yang baru," kata SBY di Kompleks Istana
Kepresidenan di Jakarta.Pelantikan Chairul Tanjung dilakukan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Senin, 19
Mei 2014
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2014.
Majalah ternama Forbes
merilis daftar orang terkaya dunia 2010.Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah
tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal
Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke
937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes
Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total
kekayaan US$ 2,1 miliar. Tahun 2014, Chairul Tanjung memiliki kekayaan sebesar
$4 Miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375 berdasarkan majalah Forbes.
2.
Erick
Thohir
a. Profil
Pribadi
Lahir : Jakarta, 30 Mei 1970
Istri : Elisabeth Chandra
Ayah :
Teddy Thohir
Almameter :
Universitas Nasional California, Amerika Serikat
Pekerjaan :
Pengusaha
Agama :
Islam
b.
Profil Bisnis
Bersama Wisnu Wardhana dan R.
Harry Zulnardy, Erick Thohir mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada
tahun 2001 saat berada di ambang kebangkrutan. Erick
menjadi Presiden Direktur PT Mahaka Media hingga 30 Juni 2008, ia kemudian
menjabat sebagai komisioner sejak Juni 2010 hingga kini. Mahaka Group kemudian membeli
Harian Indonesia dan diterbitkan ulang dengan nama Sin Chew-Harian Indonesia dengan
konten editorial dan pengelolaan dari Sin Chew Media Corporation Berhad yang
berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Media
ini kemudian dikelola secara independen oleh PT
Emas Dua Ribu,
mitra perusahaan Mahaka Media. Erick
juga menjabat sebagai Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar
Dagang Industri (KADIN). Hingga
2009, Grup Mahaka telah berkembang dan menguasai majalah a+, Parents
Indonesia, dan Golf
Digest. Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin
Chew Indonesia dan Republika;
Stasiun TV: JakTV,
stasiun radio GEN
98.7 FM,Prambors FM, Delta
FM, dan FeMale Radio.
Selain di bidang media Erick juga memiliki usaha di bidang periklanan,
jual-beli tiket, serta desain situs web. Ia juga pendiri dari organisasi amal
"Darma Bakti Mahaka Foundation" dan "Dompet Dhuafa
Republika", serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond Media.
Erick yang gemar bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara(SEABA) selama
dua kali, yaitu periode 2006–2010 dan 2010–2014. Tahun 2012 Erick dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012. Juga pada tahun 2012, Thohir dan Levien menjadi pemilik saham
mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United. Transaksi ini membuatnya dikenal sebagai orang Asia pertama
yang memiliki Tim Basket NBA setelah ia membeli saham dari Philadelphia 76ers. Pada tahun 2013, Erick
menawarkan dana sejumlah 250 hingga 300 juta Euro (2,8-3,2
triliun Rupiah) untuk membeli 80 persen saham dari klub sepak bola Italia
Inter Milan setelah berdiskusi dengan pemiliknya, Massimo Moratti. Pada hari Selasa, 15
Oktober 2013, bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1434H. Inter Milan sudah resmi milik Erick Thohir, meskipun secara efektif
Thohir hanya menguasai 70%, Moratti 30%, dan sisanya dibagi ke pemegang saham
mayoritas International Sports Capital (ISC). Pada
hari Jum'at, 15 November 2013, Thohir resmi menjabat sebagai presiden klub
Inter Milan yang baru menggantikan
Moratti, sementara Moratti menjadi Presiden Kehormatan Inter Milan. Ia tidak sendirian mengakuisisi Inter Milan. Tergabung
dalam International Sports Capital (ISC), ia membeli Nerazzurri bersama Rosan
Roeslani dan Handy Soetedjo. Ia
juga memiliki beberapa restoran, diantaranya: Hanamasa dan Pronto yang merupakan salah satu warisan bisnis dari ayahnya.
c.
Prestasi
atau Capaian Saat ini
Erick
Thohir memegang jabatan sebagai
komisioner sejak Juni 2010 hingga kini di PT. Mahaka Media. Melalui Grup Mahaka yang telah berkembang mampu menguasai majalah a+, Parents
Indonesia, dan Golf
Digest. Sementara untuk bisnis media surat kabar: Sin
Chew Indonesia dan Republika; Stasiun TV: JakTV, stasiun radio GEN
98.7 FM,Prambors FM, Delta
FM, dan FeMale. Selain di bidang media Erick Thohir juga
memiliki usaha di bidang periklanan, jual-beli tiket, serta desain situs web.
Ia juga pendiri dari organisasi amal "Darma Bakti Mahaka Foundation"
dan "Dompet Dhuafa Republika", serta menjadi Presiden Direktur VIVA grup, dan Beyond Media. Selain itu Erick Thohir juga sebagai pemilik Klub Bola basket Philadelphia 76ers (NBA) dan Satria Muda dan
Indonesia Warriors (kompetisi ABL)
dan Klub sepak bola D.C.
United, Inter Milan, Persib Bandung.
3.
Bong Chandra
a.
Profil Pribadi
Nama
: Bong Chandra
Orang
Tua : Aditya dan Bong Sungo
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: Motivator, Pengusaha
b.
Profil Bisnis
Saat
ini, Bong Chandra telah memimpin tiga perusahaan dan membawahi sekitar 150 staf
karyawan. Perusahaannya antara lain PT Perintis Triniti Property, PT Bong
Chandra Success System, dan PT Free Car Wash Indonesia.
Bong
Chandra pun merupakan seorang pengembang. Saat ini, dia sedang membangun
perumahan bernama Ubud Village di daerah selatan Jakarta. Tak
tanggung-tanggung, nilai investasi perumahan ini adalah Rp180 miliar dan
memiliki luas sebesar 5,1 hektar. Selain itu, Bong Chandra juga berencana untuk
membangun Super Blok Terbesar di Serpong dan kota mandiri seluas 80 hektar di
Manado.
Pengusaha
muda ini juga mengaku akan segera menjadikan bisnis cuci mobilnya itu sebagai
sebuah franchise setelah berjalan lima tahun. Menurutnya, untuk dijadikan
franchise, sebuah bisnis harus terbukti sukses selama lima tahun.
Meskipun
terlihat begitu sukses, rupanya Bong Chandra sempat menjalani masa-masa sulit
saat Indonesia dihempas krisis moneter sekitar 1997-1998. Walau dilahirkan
dalam keluarga yang tidak kekurangan, namun keluarga anak kedua dari tiga
bersaudara ini mengalami kebangkrutan saat krisis moneter menyerang.
Bong
Chandra muda awalnya tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi hingga melihat
plang bertuliskan “DIJUAL” di depan rumahnya sendiri. Bahkan, keluarganya
memiliki utang puluhan juta untuk membiayai kuliahnya.
Keadaan
yang sulit tersebut membuat Bong Chandra menjadi anak muda yang tangguh
dibandingkan dengan angkatan seusianya. Mulai umur 18 tahun, dia mulai merintis
bisnis bersama teman-temannya. Perjuangannya dipenuhi dengan hinaan dan
cemoohan, tapi Bong Chandra tak menyerah dengan berbekal motor butut.
Usahanya
yang keras pun akhirnya berbuah manis. Bong Chandra kini telah berhasil
menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Pengarang buku laris Unlimited
Wealth yang hampir terjual 100.000 kopi ini pun menyumbangkan 100% royalti
penjualan buku itu ke Yayasan Vincentius, Jakarta Pusat.
Selain
berbisnis, Bong Chandra juga aktif memberikan motivasi dalam seminar-seminar
yang dilakukannya. Tahun 2009, dia diundang untuk memberi motivasi di
Perusahaan Terbesar Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang
oleh Shell, BRI, Bank Mandiri, Bank Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group,
PNL, Gramedia, Prudential, dan lain-lain.
c.
Prestasi atau
Capaian Saat Ini
Bong Chandra memimpin tiga perusahaan dan membawahi
sekitar 150 staf karyawan. Perusahaannya antara lain PT Perintis Triniti
Property, PT Bong Chandra Success System, dan PT Free Car Wash Indonesia. Saat ini, dia
sedang membangun perumahan bernama Ubud Village di daerah selatan Jakarta dengan nilai investasi
Rp180 miliar dan memiliki luas sebesar 5,1 hektar. Pengusaha muda ini juga
mengaku akan segera menjadikan bisnis cuci mobilnya itu sebagai sebuah
franchise setelah berjalan lima tahun. Pengarang buku laris Unlimited Wealth
yang hampir terjual 100.000 kopi. Bong Chandra juga aktif memberikan motivasi dalam seminar-seminar
yang dilakukannya. Pada tahun 2010, ia mendapatkan gelar
"motivator termuda se-Asia", yakni ketika
berusia 23 tahun. Dia
juga memberikan motivasi ke lebih dari 2 juta orang di TV One.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar