Sejarah Sego Megono
Kata megono berasal dari kata mego(awan) dan
gegono(angkasa), megono = mego ing gegono.
Sego megono pertama kali muncul saat perang kemerdekaan
I dan II atau Agresi Belanda I dan II. Karena peperangan kebutuhan makanan saat
itu sangat minim. Hingga suatu ketika saat para gerilyawan secara mendadak
memasuki perkampungan dan saat itu dalam kondisi kelelahan dan kelaparan.
Penduduk desa yang melihat keadaan tersebut segera mengumpulkan bahan makanan
dari warga desa tapi apa daya hanya kerak nasi atau “intip” yaitu kerak nasi
yang dikeringkan dan kemudian akan dimasak lagi. Persoalan yang muncul selanjutnya
adalah tidak adanya lauk atau sayuran, hingga salah seorang dari warga untuk
mencari sayuran dan hanya menemukan “gori” atau nangka muda.
Saat itu sego megono berwarna agak kecoklatan terkesan
agak kotor seperti awan mendung di angkasa. Saat itulah sego megono ada untuk
pertama kalinya.
Berbeda dengan saat ini, sego megono menggunakan beras
yang bersih, selain dengan lauk megono, banyak pilihan lauk seperti sate telur
puyuh, tempe dan tahu goreng, tahu sumpel(tahu isi),bakwan dll.
Kandungan gizi yang terdapat dalam satu porsi sego
megono cukup baik. Nasi sebagai sumber karbohidrat untuk tubuh, sehingga tubuh
mendapatkan energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Dalam 100 gr beras putih mentah terkandung sekitar 80 gr
karbohidrat, namun dalam 100 gr nasi putih hanya terkandung sekitar 28 gr
karbohidrat karena beratnya bertambah besar dengan air sewaktu proses memasak.
Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan energi, fungsi dan
pemeliharaan organ tubuh, dianjurkan mengkonsumsi 2 gram karbohidrat per kg
berat badan.
Selain karbohidrat, di dalam sego megono terdapat Nangka
muda yang kaya dengan kandungan energi yang tinggi, yaitu sebanyak 106
kalori untuk setiap 100 gr. Begitu juga kandungan karbohidratnya yang mencapai
27,6 gram dan protein sebanyak 1,2 gr, kandungan vitamin A dan
vitamin C sangat berguna dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan
menjaga kesehatan mata
Sumber :
http://nutrisiuntukbangsa.org/sego-megono-makanan-khas-kota-batik-pekalongan/#sthash.QcYZugpf.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar